Thursday, August 15, 2013

Ahok tentang masalah SARA di Indonesia

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Wakil Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Warga mengaku heran dengan adanya protes warga Kelurahan Lenteng Agung, Kecamatan Jagakarsa, Jakarta Selatan, yang menolak Lurah mereka Susan Jasmine Zulkifli yang lolos seleksi dan promosi terbuka hanya karena beragama non-muslim.
Warga telah mengumpulkan 2.300 nama dan 1.500-an KTP, untuk diberikan ke Pemprov DKI sebagai dukungan untuk mencopot Susan.
“Kita nggak akan mau tangani masalah itu. Nanti lama-lama ditolak karena kamu Syiah. Ini tidak benar. Kalau tolak karena agama tidak ada urusan, kalau dia mencuri, tidak mau melayani, itu masalah,” ujarnya.
Ia juga tetap tidak akan menggubris protes warga yang sudah ngumpulin KTP.
“Saya juga banyak yang nggak setuju, kita (pasangan Jokowi-Ahok) cuma menang 52 persen, jadi ada 40 persen lebih warga Jakarta tidak mau saya jadi wagub, tidak ada urusan. Kita taat konstitusi,” ujarnya.

http://id.berita.yahoo.com/ahok-heran-warga-masih-ada-yang-sara-082327655.html

"Bhinneka Tunggal Ika", Bhinneka Tunggal Ika adalah motto atau semboyan Indonesia yang berarti  “Berbeda-beda tetapi tetap satu” .negara yang menganut motto ini seharusnya tidak mempunyai masalah tentang SARA karena seharusnya terjadi kerukunan dan kesetaraan antar individu-individu di negara ini. Di berita ini menyebutkan bahwa ada seorang Lurah yang diprotes oleh warganya karena dia non-muslim padahal dia lolos seleksi.

Pemerintah DKI Jakarta tidak menggubris masalah ini, saya setuju dengan keputusan itu karena pemerintah menganut konstitusi dan tidak bertindak menurut kepentingannya sendiri.Seharusnya masyarakat juga menjunjung nilai HAM dan Bhinneka Tunggal Ika sehingga kejadian - kejadian ini tidak terulang lagi.

No comments:

Post a Comment